Pages

Subscribe:

Labels

Rabu, 02 Januari 2019

SISTEM PERNAPASAN PADA HEWAN

Sistem Pernapasan Pada Hewan

1. Pernapasan pada hewan avertebrata

a. Sistem Pernapasan pada Porifera
  • Pada porifera, air yang membawa oksigen masuk melalui pori-pori tubuh (ostium) lalu masuk ke koanosit secara difusi. Di dalam mitokondria pada sel koanosit, oksigen digunakan untuk mengurai molekul organik menjadi molekul anorganik yang disertai pelepasan karbon dioksida. Karbon dioksida dibawa keluar oleh air melalui spongosoel lalu menuju oskulum dalam mitokondria sel koanosit.
b. Sistem Pernapasan pada Moluska
  • Hewan anggota filum moluska terdiri dari dua kelompok yaitu moluska darat dan moluska air. Moluska darat seperti bekicot, bernapas dengan paru-paru. Sedangkan moluska air seperti kerang bernapas dengan insang. 
c. Sistem Pernapasan pada Arthropoda
  • Filum arthropoda terdiri dari 4 kelas yaitu crustacea, myriapoda, arachnida, dan insekta. 
  • Crustacea (udang dan kepiting) bernapas dengan insang, 
  • myriapoda (lipan dan luwing) bernapas dengan trakea, 
  • arachnida (laba-laba dan kalajengking) bernapas dengan paru-paru buku,
  • insekta (serangga) bernapas dengan trakea.

d. Sistem Pernapasan pada Cacing
  • Cacing tidak memiliki alat pernapasan khusus. Sehingga oksigen harus berdifusi melalui kulit untuk masuk ke dalam kapiler darah. Karbon dioksida juga keluar melalui kulit. Proses pernapasan semacam ini disebut pernapasan integumenter. Cacing memiliki permukaan yang licin supaya tetap lembap sehingga memudahkan terjadi pertukaran gas.
e. Sistem Pernapasan pada Echinodermata

  • Hewan-hewan echinodernata seperti bintang laut, landak laut, dan mentimun laut hidup di air laut, bernapas dengan insang kulit.
2. Sistem Pernapasan pada Vertebrata


a. Sistem Pernapasan pada Ikan
  •  Ikan memiliki alat pernapasan berupa insang.
b. Sistem Pernapasan pada Amfibi
  • Salah satu contoh hewan amfibi adalah katak. 
  • Amfibi dapat hidup di air dan darat. 
  • Sehingga alat pernapasannya berupa paru-paru, kulit, dan insang. 
  • Katak pada waktu masih larva bernapas dengan insang luar. 
  • Pada masa berudu terbentuk insang dalam. 
  • Katak dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit.
c. Sistem Pernapasan pada Reptil
  • Reptil memiliki alat pernapasan berupa paru-paru. Paru-paru reptil dikelilingi oleh rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. 
  • Reptil memiliki kulit yang bersisik atu kering sehingga sulit ditembus oleh air. 
  • Hal ini menyebabkan cairan yang hilang melalui kulit sangat sedikit sehingga reptil mampu bertahan hidup pada habitat yang kering.
d. Sistem Pernapasan pada Burung
  • Sistem pernapasan burung terdiri dari lubang hidung, paru-paru, trakea, kantung udara depan, dan kantung udara belakang.
  • Kantung udara berfungsi sebagai alat pernapasan pada saat terbang, membantu memperbesar ruang siring sehingga memperkeras suara, mengatur berat jenis tubuh, dan mengatur suhu tubuh.
e. Sistem Pernapasan pada Mamalia

  • Sistem pernapasan pada mamalia mirip dengan sistem pernapasan pada manusia. Itu karena manusia juga termasuk mamalia. Pernapasan menggunakan paru-paru.

H. Praktikum Respirasi pada serangga
Judul praktikum  : respirasi pada serangga.
Tujuan percobaan :
  • Mengetahui banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh serangga (jangkrik) .
  • Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi pada serangga (jangkrik)
Alat dan bahan :
  • Respirometer sederhana dengan pipa berskala ,Stopwatch,.Pipet tetes, Kapas, Plastisin, Eosin ,Jangkrik dan Kristal KOH/NaOH
Cara kerja :
  • Siapkan alat dan bahan dan susunlah instrumen seperti gambar di atas, caranya sebagai berikut: 
  • Bungkus Kristal KOH/NaOH dengan kapas, kemudian masukkan ke dalam tabung respirometer 
  • Kemudian masukkan jangkrik yang sudah ditimbang ke dalam tabung respirometer 
  • Tutup tabung respirometer kemudian sambungan penutupnya diberi plastisin agar tidak ada udara yang masuk dan keluar
  • Tetesi eosin pada ujung pipa respirometer dengan menggunakan pipet tetes secukupnya 
  • Ukur pergerakan eosin dengan menggunakan stopwatch secara berkala (2 menit, 4 menit, 6 menit, 8 menit, 10 menit)
Pembahasan :
a. Apakah fungsi kristal HOH dan Eosin?
  • Fungsi eosin adalah sebagai indikator oksigen yang dihirup oleh organisme percobaan (jangkrik) pada respirometer. Saat jangkrik menghirup oksigen maka terjadi penurunan tekanan gas dalam respirometer sehingga eosin bergerak masuk ke arah respirometer.
b.Bagaimana cara mengukur volume oksigen yang dihirup jangkrik?
  • Dengan melihat skala pada pipa respirometer. Volume dihitung berdasarkan selisih posisi awal eosin dengan dengan posisi terakhir eosin pada pipa berskala, dan dihitung per satuan waktu (menit)
c. Apakah fungsi dari kristal KOH/NaOH? 
  • Fungsi dari Kristal KOH/NaOH pada percobaan yaitu sebagai pengikat CO2 agar tekanan dalam respirometer menurun. Jika tidak diikat maka tekanan parsial gas dalam respirometer akan tetap dan eosin tidak bisa bergerak. Akibatnya volume oksigen yang dihirup serangga tidak bisa diukur. Kristal KOH/NaOH dapat mengikat CO2 karena bersifat higroskopis. 
d. faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respirasi pada serangga?
Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi diantaranya:
  • Berat tubuh, Semakin berat tubuh suatu organisme, maka semakin banyak oksigen yang dibutuhkan dan semakin cepat proses respirasinya. 
  • Ukuran tubuh, Makin besar ukuran tubuh maka keperluan oksigen makin banyak. Kadar O2, Bila kadar oksigen rendah maka frekuensi respirasi akan meningkat sebagai kompensasi untuk meningkatkan pengambilan oksigen. 
  • Aktivitas, Makhluk hidup yang melakukan aktivitas memerlukan energi. Jadi semakin tinggi aktivitasnya, maka semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga pernafasannya semakin cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar