Pages

Subscribe:

Labels

Rabu, 13 Agustus 2014

Model-model Pembelajaran di Kelas


Ada beberapa contoh model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas, beserta langkah-langkah pembelajarannya, anda mungkin bisa memilih dan mencobanya disesuaikan dengan materi pelajaran …
1.    EXAMPLES NON EXAMPLES
Contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan KD
Langkah-langkah :
•    Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
•    Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
•    Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
•    Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
•    Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
•    Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
•    Kesimpulan
2.    PICTURE AND PICTURE
Langkah-langkah :
•    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
•    Menyajikan materi sebagai pengantar
•    Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
•    Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
•    Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
•    Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
•    Kesimpulan/rangkuman
3.    NUMBERED HEADS TOGETHER (Kepala Bernomor, Spencer Kagan, 1992)
Langkah-langkah :
•    Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
•    Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
•    Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
•    Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
•    Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
•    Kesimpulan

4.    COOPERATIVE SCRIPT (Dansereau Cs., 1985)
Skrip kooperatif : metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
•    Guru membagi siswa untuk berpasangan
•    Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
•    Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
•    Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
-    Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
-    Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
•    Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
•    Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
•    Penutup
5.    KEPALA BERNOMOR STRUKTUR  (Modifikasi Dari Number Heads)
Langkah-langkah :
1.    Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2.    Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorkan terhadap tugas yang berangkai
Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya
6.    Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
7.    Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
8.    Kesimpulan
6.    STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI (SLAVIN, 1995)

Langkah-langkah :
1.    Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2.    Guru menyajikan pelajaran
3.    Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4.    Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5.    Memberi evaluasi
6.    Kesimpulan
7.    JIGSAW (MODEL TIM AHLI) (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, And Snapp, 1978)
Langkah-langkah :
1.    Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2.    Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3.    Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4.    Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5.    Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6.    Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7.    Guru memberi evaluasi
8.    Penutup
8.    PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI)
(Pembelajaran Berdasarkan Masalah)
Langkah-langkah :
1.    Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2.    Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3.    Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4.    Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
5.    Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
9.    ARTIKULASI
Langkah-langkah :
1.    Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2.    Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3.    Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
4.    Suruhlan seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
5.    Suruh siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya
6.    Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
7.    Kesimpulan/penutup
10.    MIND MAPPING
Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban
Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
3.    Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4.    Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5.    Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6.    Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru

Langkah Problem Based Learning


Pengelolaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah terdapat 5 langkah utama. yaitu: (1) mengorientasikan siswa pada masalah; (2) mengorganisasikan siswa untuk belajar; (3) memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok; (4) mengembangkan dan menyajikan hasil kerja; dan (5) menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah. Gambaran rinci kelima langkah tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1. Prosedur Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Langkah-langkah
Kegiatan Guru
Orientasi masalah
  • Menginformasikan tujuan pembelajaran
  • Menciptakan lingkungan kelas yang memungkinkan terjadi pertukaran ide yang terbuka
  • Mengarahkan pada pertanyaan atau masalah
  • Mendorong siswa mengekspresikan ide-ide secara terbuka
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
  • Membantu siswa menemukan konsep berdasar masalah
  • Mendorong keterbukaan, proses-proses demokrasi dan cara belajar siswa aktif
  • Menguji pemahaman siswa atas konsep yang ditemukan
Membantu menyelidiki secara mandiri atau kelompok
  • Memberi kemudahan pengerjaan siswa dalam mengerjakan/menyelesaikan masalah
  • Mendorong kerjasama dan penyelesaian tugas-tugas
  • Mendorong dialog, diskusi dengan teman
  • Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan masalah
  • Membantu siswa merumuskan hipotesis
  • Membantu siswa dalam memberikan solusi
Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja
  • Membimbing siswa mengerjakan lembar kegiatan siswa (LKP)
  • Membimbing siswa menyajikan hasil kerja
Menganalisa dan mengevaluasi hasil pemecahan
  • Membantu siswa mengkaji ulang hasil pemecahan masalah
  • Memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemcahan masalah
  • Mengevaluasi materi

Jumat, 04 Juli 2014

Perkembangan Teori Atom


1. Teori Atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”. Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
  1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
  2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
  3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
  4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:




Kelemahan:
Teori dalton tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus listrik.
2. Teori Atom J. J. Thomson
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J. Thomsonmeneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:
“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron”
Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:










Kelemahan:
Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
3. Teori Atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:
  1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
  2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
  3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Model atom Rutherford dapat digambarkan sebagai beriukut :











Kelemahan:
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
4. Teori Atom Bohr
ada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
  1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
  2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
  3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
  4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebutkulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.








Kelemahan:
Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak.
5. Teori Atom Modern
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

Persamaan Schrodinger
x,y dan z
Y
m
ђ
E
V
= Posisi dalam tiga dimensi
= Fungsi gelombang
= massa
= h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
= Energi total
= Energi potensial
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
Ciri khas model atom mekanika gelombang
  1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
  2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
  3. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.

Mapel PAI dan Bahasa Arab Kurikulum 2013

Akhirnya, Kurikulum 2013 untuk tingkat Madrasah sudah dikeluarkan Surat Keputusan dari Dirjen Pendis Nomor 2627 Tahun 2013.
Bagi yang berminat download :
1. SK Dirjen Pendis silakan disini.
2. Lampiran SK Dirjen silakan disini.
Mohon diberi komentarnya yaaa........terimakasih.

Minggu, 16 Februari 2014

Silabus Prakarya & Kewirausahaan SMA/MA/SMK

Setelah mencari beberapa blog/website, akhirnya dapat juga, silahkan download disini.

Jumat, 24 Januari 2014

MATERI OSN BIOLOGI 2014

LINGKUP MATERI

1

a.      Asal usul makhluk hidup
b.      Ciri-ciri makhluk hidup
c.       Perbedaan makhluk hidup dan benda mati

2

a.      Dasar-dasar klasifikasi
c.      Lima dunia makhluk hidup (Regnum)
e.       Usaha-usaha dan pentingnya pelestarian

3

a.      Struktur (bagian utama dan  fungsi organel) dan fungsi sel
4
5

6
a.     Konsep spesies, populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer.
c.      Faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan makhluk hidup
i.        Konsep pencemaran lingkungan dan usaha-usaha penanggulangannya

7

b.     Struktur serta fungsi organ tubuh tumbuhan
e.       Jenis hama dan penyakit yang umum menyerang tumbuhan

8

a.     Mekanisme fotosíntesis
c.       Eksperimen yang membuktikan terjadinya fotosintesis
9
a.     Sel, jaringan, dan organ yang membentuk sistem gerak (struktur dan fungsinya)
b.      Sistem gerak pada manusia (macam-macam tulang, persendian, dan otot)
c.       Sistem gerak pada hewan vertebrata dan invertebrata
d.      Gerak dan macam gerak tumbuhan berikut contohnya
e.       Kelainan dan penyakit pada sistem gerak manusia





a.      Sel, jaringan, dan organ yang membentuk sistem pencernaan (struktur dan fungsinya)
b.      Sistem pencernaan manusia
e.      Sistem pencernaan hewan vertebrata dan invertebrata
a.     Sel, jaringan, dan organ yang membentuk sistem pernafasan (struktur dan fungsinya)
b.      Sistem pernafasan manusia
c.       Sistem pernafasan hewan vertebrata dan invertebrata
e.       Kelainan dan penyakit pada sistem pernafasan manusia
12
a.     Sel, jaringan, dan organ yang membentuk sistem transportasi (struktur dan fungsinya)
b.      Sistem transportasi manusia
d.      Sistem transportasi pada hewan vertebrata dan invertebrata
f.        Kelainan dan penyakit sistem transportasi manusia
b.   Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan manusia (balita, anak-anak, remaja, dewasa, manula), serta Ciri-ciri pubertas
c.    Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
d.   Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
e.    Hormon pada tumbuhan dan fungsinya
14
a.      Sel, jaringan, dan organ yang membentuk sistem ekskresi (struktur dan fungsinya)
b.      Sistem ekskresi pada manusia
c.       Sistem ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata
e.       Kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi manusia
15
a.   Sel, jaringan, dan organ yang membentuk sistem saraf dan indera (struktur dan fungsinya)
b.   Sistem saraf dan indera pada manusia
c.    Sistem saraf dan indera pada hewan vertebrata dan invertebrata
d.   Kelainan dan penyakit pada sistem saraf dan indera manusia
16
17
a.   Prinsip dasar sistem endokrin
b.   Organ dan kelenjar penghasil hormon pada manusia
c.    Fungsi hormon pada manusia
d.   Kelainan atau penyakit yang disebabkan oleh kelebihan atau kekurangan hormon pada manusia
e.    Hormon yang khas pada hewan
18
Reproduksi Hewan dan Tumbuhan
a.   Sel, jaringan, dan organ yang membentuk sistem reproduksi (struktur dan fungsinya)
b.   Sistem reproduksi dan hormon-hormon spesifik yang terlibat
c.    Fungsi reproduksi
d.   Hubungan reproduksi dan pertumbuhan populasi
e.    Penyakit yang berhubungan denganreproduksi dan upaya pencegahannya
19



a.   Konsep materi genetik (genom, kromosom, DNA, dan gen)
b.   Konsep resesif, dominan, dan intermediet(dominansi tak lengkap)
c.    Prinsip dasar persilangan menurut hukum Mendel
a.   Konsep bioteknologi dan cabang-cabang ilmu biologi yang berperan di dalamnya
b.   Produk bioteknologi konvensional dan modern yang ramah lingkungan
c.    Manfaat dan dampak bioteknologi
No. 1 s.d. 13 materi seleksi kabupaten/kota
No. 1 s.d. 19 materi seleksi tingkat provinsi
No. 1 s.d. 22 materi OSN tingkat nasional (teori & praktikum)

Silahkan download disini.