Pages

Subscribe:

Labels

Senin, 21 Oktober 2013

Pengelolaan Administrasi dan Penataan Alat/Bahan Laboratorium


I. Pendahuluan
Pada dasarnya semua peralatan di sekolah adalah milik negara/milik yayasan untuk sekolah yang bestatus swasta yang dipercakan ke sekolah untuk dipergunakan dan dikelola sesuai program yang telah dibakukan dalam hal ini untuk kegiatan proses belajar mengajar. Maka peralatan itu harus dipertanggung-jawabkan sesuai aturan atau kebijakan yang berlaku diantaranya ialah bahwa semua peralatan yang masuk ke laboratorium harus dilengkapi dengan dokumen pendukungnya (ada berita acara serah terima alat, hari/tanggal, spesifikasi alat/bahan, jumlah).
Agar semua alat dan bahan mudah dideteksi dengan prinsip.
1. mudah dilihat
2. mudah dijangkau
3. aman untuk alat
4. aman untuk pemakai

Untuk mencapai keadaan itu maka perlu ada pengadministrasian di laboratorium yang bertujuan.
a. Memahami cara menata dan menyimpan alat/bahan di laboratorium
b. Memahami cara mengadministrasikan alat/bahan.
c. Mengenal dan mengisi perangkat administrasi
d. Menerapkan cara menata, menyimpan dan mengadministrasikan alat/bahan dilaboratorium kimia.

II. Isi
Pengelolaan merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efectifdan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya.
Pengelolaan laboratorium meliputi beberapa aspek yaitu:
1. perencanaan
2. penataan
3. pengadministrasian
4. pengamanan, perawatan dan pengawasan.
Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan penguna fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan, dan bahan) serta aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Dimana pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memilki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara dan mengusahakan keselamatan kerja.
Penataan dan penyimpanan alat dan bahan didasarkan pada :
1. Keadaan laboratorium, yang ditentukan oleh:
a. Fasilitas seperti : ada tidaknya ruang persiapan, ruang penyimpanan.
b. Keadaan alat seperti : jenis alat, jenis bahan pembuat alat, seberapa sering alat tersebut digunakan, termasuk alat mahal atau tidak.
c. Keadaan bahan seperti: wujud (padat, cair, gas), sifat bahan (asam/basa) seberapa bahaya bahan tersebut dan seberapa sering digunakan.

2. Kepentingan pemakai ditentukan oleh:
a. Kemudahan di cari atau digapai.
Untuk memudahkan mencari letak masing–masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci). Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.

b. Keamanan dalam penyimpanan dan pengambilan.
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat:
1. bahan dasar pembuat alat (kaca, logam atau kayu)
2. bobot alat
3. kepekaan alat terhadapa lingkungan
4. pengaruh alat yang lain
5. kelengkapan perangkat alat dalam suatu set.

Sedangkan untuk penyimpanan bahan, ada juga hal-hal yang harus diperhatikan seperti:
1. Wujud zat : padat disimpan terpisah dari cair.
2. Konsentrasi zat : konsentrasi yang pekat disimpan terpisah dan khusus.
3. Bahaya dari zat : zat yang berbahaya tidak disimpan diatas.
4. Label : semua wadah yang berisi bahan atau zat kimia harus diberi label.
5. Kepekaan zat terhadap cahaya : zat yang peka terhadap cahaya disimpan dalam botol cokelat.
6. Kemudahan menguap: zat yang mudah menguap disimpan ditempat dingin dan sejuk, serta hindarkan dari cahaya langsung.
7. Larutan indikator disimpan dalam botol tetes (botol kecil yang dilengkapi dengan pipet tetes pada sumbatnya).

Pengadministrasian di laboratorium adalah proses mencatat atau menginventarisis fasilitas yang ada dan aktivitas yang berlangsung di laboratorium. Dengan adanya pengadministasian yang tepat, semua fasilitas dan activitas laboratoriun dapat terorganisir.

Nilai postif yang dapat diperoleh jika ada inventarisasi laboratorium, antara lain :
1. Memudahkan penggadaan dan pengecek bahan dan alat.
2. Meefisiensikan pengguna budget.
3. Memperlancar pelaksanaan praktikum.
4. Memudahkan membuat laporan pertanggung-jawaban.

Untuk mengetahui tentang keadaan dan keberadaan alat/bahan maka diperlukan perangkat seperti:
a) Buku inventaris.
b) Buku/kartu stock alat/bahan.
c) Buku/kartu daftar alat rusak/bahan habis.
d) Buku daftar usulan penggadaan alat/bahan (apakah dengan cara dibeli sendiri atau dropping dari pemerintah).
e) Buku daftar peminjam alat.

Demi untuk memperlancar proses aktivitas di laboratorium sangat diperlukan :
a) Program kerja di laboratorium.
b) Jadwal kegiatan laboratorium.
c) Buku catatan harian kegiatan laboratorium.
d) Daftar alat/bahan sesuai lembar kerja siswa.


III. PenutupManajemen Laboratorium adalah usaha untuk mengelola laboratorium berdasarkan konsep manajemen baku. Pengelolaan laboratorium yang baik tergantung beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa peralatan laboratorium yang canggih dengan staf yang professional dan terampil tidak serta merta dapat beroperasi dengan baik. Oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan atau aktivitas laboratorium sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar